Kebangkitan The Reds di Musim 2025
Setelah mengalami pasang surut di musim sebelumnya, Liverpool kini kembali menunjukkan taringnya di Liga Inggris 2025. Di bawah kepemimpinan Jürgen Klopp, The Reds tampil lebih tajam, lebih cepat, dan lebih efisien. Tim ini seolah menemukan kembali “DNA” permainan menyerang yang selama ini menjadi ciri khas mereka.
Salah satu kunci kebangkitan Liverpool adalah performa gemilang dari Mohamed Salah, yang lagi-lagi menjadi mesin gol utama tim. Pemain asal Mesir itu mencatatkan 23 gol dan 11 assist hanya dalam 25 pertandingan, menegaskan statusnya sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah menghiasi Premier League.
Kombinasi Mematikan di Lini Depan
Formasi 4-3-3 andalan Klopp kini semakin matang berkat keseimbangan antara pemain senior dan darah muda.
Trio serangan Mohamed Salah, Darwin Núñez, dan Luis Díaz tampil sangat menonjol. Salah menjadi eksekutor utama, sementara Núñez berperan sebagai target man agresif yang membuka ruang bagi dua sayap cepat Liverpool.
Di lini tengah, kehadiran Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai memberikan energi baru. Mereka tidak hanya piawai mengalirkan bola, tetapi juga berani menekan tinggi untuk merebut penguasaan bola secepat mungkin. Skema ini membuat Liverpool sering mendominasi pertandingan dan mencetak gol lebih cepat dibanding tim lain.
Mohamed Salah: Pemimpin dan Legenda
Meski telah memasuki usia 33 tahun, Mohamed Salah menunjukkan bahwa usia hanyalah angka.
Ia tampil dengan determinasi luar biasa dan menjadi contoh bagi pemain muda di tim. Ketajamannya tetap menakutkan: 80% gol yang ia cetak berasal dari permainan terbuka, bukan penalti — menunjukkan efektivitas dan kemampuan membaca permainan yang luar biasa.
Selain itu, Salah kini juga berperan sebagai mentor bagi Núñez dan Díaz. Ia sering terlihat memberi arahan di lapangan, memperbaiki posisi rekan setim, bahkan membantu dalam pressing. Klopp menyebut Salah sebagai “kapten tanpa ban lengan”, karena pengaruhnya begitu besar dalam menjaga semangat dan mentalitas juara tim.
Kekuatan Mental dan Dukungan Anfield
Atmosfer di Anfield musim ini terasa berbeda. Dukungan suporter yang tak pernah padam membuat Liverpool tampil luar biasa setiap kali bermain di kandang. The Kop kembali menjadi neraka bagi tim tamu — dengan yel-yel You’ll Never Walk Alone menggema lantang di setiap laga.
Salah bahkan mengaku bahwa semangat dari tribun menjadi motivasi tambahan baginya:
“Setiap kali saya mendengar chant dari fans, saya tahu saya tidak bermain sendirian. Mereka membuat saya berlari lebih cepat dan berjuang lebih keras.”
Dengan rekor kandang yang hampir sempurna, Liverpool kini menjadi salah satu tim tersolid di Liga Inggris, hanya kalah tipis dari Manchester City di klasemen sementara.
Ambisi Liverpool Musim Ini
Jürgen Klopp secara terbuka menyatakan bahwa target utama Liverpool musim ini adalah merebut kembali gelar Liga Inggris, sekaligus menutup era kepelatihannya dengan catatan manis. Sang manajer kabarnya akan mundur di akhir musim 2025/26, membuat para pemain semakin termotivasi untuk mempersembahkan trofi sebagai perpisahan istimewa.
Dengan performa Mohamed Salah yang kembali ke puncak, ditambah keseimbangan antara lini depan dan belakang, banyak pihak menilai Liverpool adalah pesaing paling realistis untuk menggoyang dominasi Manchester City musim ini.
Kesimpulan
Liverpool 2025 adalah simbol kebangkitan yang sesungguhnya. Di bawah kendali Klopp dan ketajaman Mohamed Salah, The Reds kembali menebar ancaman di setiap lini. Jika konsistensi ini terus terjaga, bukan mustahil musim ini menjadi momen epik terakhir Klopp bersama Salah — dua ikon yang telah menulis sejarah panjang bagi Liverpool dan sepak bola Inggris.